Syahdan, aku memiliki Buku Resep Roti karya Manfred Lange & Bogasari Baking Center terbitan Gaya Favorit Press. Buku resep ini aku beli sudah cukup lama, bahkan sebelum aku tertarik pada dunia per-baking-an. Adalah almarhumah Inong yang menyebutkan buku Resep ini di blognya yaitu blog Dapur Bunda. Karena kerapnya Inong menyebutkan buku Resep Manfred Lange ini di tiap resep roti yang dicoba dan hasilnya dipublished di blognya, maka aku menjadi tertarik untuk mencari bukunya di Toko Buku Gramedia. Dan beruntunglah karena aku masih bisa menemukan buku Resep Roti ini yang tampaknya belum lagi dicetak ulang oleh pihak penerbitnya. Jadi prinsipku kalau beli buku adalah beli saja dulu, bacanya (atau prakteknya) bisa entar-entar, kapan ada niat 🙂
Buku Manfred aku beli mungkin sekitar tahun 2006 (udah lupa persisnya), dan baru tahun 2014 inilah aku memutuskan untuk mencoba resep roti dari buku Manfred Lange ini. Itu pun karena aku sudah terlanjur membeli fermipan brown sebanyak 500 gram dari seorang kawan. Lima ratus gram fermipan itu banyak sekali, jendral! Dengan penggunaan per resep hanya sekitar 15 gram, maka aku mesti buat sekitar 33 resep untuk menghabiskan fermipan sebanyak itu nyengir
Baiklaaah … Mari kita selesaikan 1 resep roti dulu. Resep yang ingin aku coba adalah Resep Roti Tawar Open Top. Resep ini dipilih karena aku memang ingin bisa membuat roti tawar dan satu-satunya loyang yang aku punya adalah loyang loaf tanpa tutup 😀
Resepnya adalah sebagai berikut:
Resep Roti Tawar
Bahan-bahan
1 kg tepung terigu protein tinggi >> Aku menggunakan tepung Cakra Kembar
15 gram ragi instan >> Aku menggunakan fermipan brown
50 gram gula pasir
20 gram susu bubuk >> aku menggunakan susu bubuk full cream Dancow
15 gram garam
620 ml air es >> Ambil es batu, tuang airnya, tunggu dingin, lalu tuang sesuai ukuran.
40 gram mentega putih >> Karena tidak punya mentega putih, aku ganti dengan mentega unsalted butter
Cara Membuatnya:
- Campur tepung terigu, ragi instan, gula pasir, susu bubuk dan garam, aduk dengan whisk atau sendok sampai semua tercampur rata.
- Setelah adonan tepung tercampur rata, tambahkan air es sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk, sampai seluruh air diserap adonan tepung dan tercampur rata.
- Lalu masukkan mentega putih dan aduk dengan spatula sampai adonan menjadi kalis. Di langkah ini karena aku tidak punya mentega putih, maka aku pakai saja unsalted butter dengan ukuran yang sama.
-
Setelah adonan kalis, diamkan adonan roti selama 10 menit lalu bulatkan adonan, kemudian biarkan lagi selama 10 menit di dalam lemari pengembang. Karena aku gak punya lemari pengembang seperti yang dimiliki bakery-bakery, maka adonan aku masukkan ke dalam mangkuk dan aku tutupi dengan cling wrap atau plastik lengket dan didiamkan lagi 10 menit sampai terlihat mengembang.
-
Setelah didiamkan 10 menit, kempiskan adonan lalu timbang tiap adonan seberat 550 gram, bulatkan dan diamkan lagi selama 15 menit. Setelah itu bentuk adonan supaya muat dalam loyang loaf.
-
Masukkan adonan dalam loyang, lalu diamkan selama 1 jam sampai terlihat 75% mengembang sebelum dimasukkan ke dalam oven yang sudah dipanaskan pada suhu 220C dan dipanggang selama kurang lebih 20-25 menit.
Naah sampai di langkah mendiamkan adonan dalam loyang selama satu jam, aku pun sibuklah mengerjakan yang lain. Sampai kira-kira 45 menit kemudian, aku menuju ke dapur dengan maksud ingin memanaskan oven untuk memanggang roti.
Dan ternyata oven gasku berulah :(( Entah kenapa tiba-tiba pemantik ovenku tidak berfungsi. Dicetak-cetek bolak-balik tidak ada api yang muncul di bagian bawah oven. Nah lho, panik mulai melanda. Upaya-upaya untuk menghidupkan api dalam oven pun terus dilakukan, sampai akhirnya aku teringat dengan adonan roti yang aku letakkan di atas meja.
Ketika aku hampiri, wak! Adonan roti telah mengembang melebihi dari yang seharusnya. Adonan telah luber keluar dari dalam loyang. Tak heran karena seharusnya loyang berisi adonan sudah harus masuk ke dalam oven 30 menit yang lalu … huaaaaa!!
Panik karena adonan sudah meluber keluar loyang, aku pun berusaha mengempeskan kembali adonan roti tersebut dengan cara menusuk-nusuk dengan jari.
Setelah adonan kempes, aku berusaha menghidupkan lagi oven. Tapi mungkin karena memang lagi panik ya, itu oven malah jadinya beneran gak bisa hidup.
Akhirnya aku pasrah, duduk di meja dan memandangi adonan roti yang sudah mengembang kembali dan lagi-lagi meluber keluar dari loyangnya.
Adonan aku potret dengan handphone dan aku posting ke Path karena merasa sudah buntu kehabisan ide mau diapain adonan roti yang mengembang cantik tapi tidak bisa segera dipanggang.
Postinganku di Path mendapat respon teman-teman, salah satunya dari Sena yang memberikan usul agar adonan roti itu digoreng saja. Tepok Jidat!! Bener juga! Kenapa tidak terpikirkan olehku dari tadi??
Dan segera adonan roti dalam lubang aku comot sebagian dan dipotong-potong memanjang. Maksudnya mau dibuat seperti cakwe.
Namun karena buru-buru bercampur kuatir adonan menjadi masam karena sudah dibiarkan terlalu lama, aku sudah tidak terpikir lagi merapikan bentuknya, karena masih harus memanaskan minyak di dalam penggorengan.
Dan setelah batch pertama selesai digoreng, dan dicoba…. wuaaah, ternyata enaak, sodara-sodara! Lebih padat daripada cakwe, tapi rasanya lebih rich!
Setelah menggoreng 1 batch, aku baru terpikir bahwa aku kan sebenarnya punya baking pan! Baking pan kan seharusnya bisa dipakai juga untuk memanggang roti! Tepok jidat lagiii!!
Dan aku pun grabak-grubuk lagi menurunkan baking pan dari atas lemari.
Tanpa dipanaskan lagi, loyang roti yang berisikan separuh adonan roti yang sudah mulai mengembang lagi pun aku masukkan ke dalam baking pan. Demikianlah kalau lagi panik, kurang panjang mikirnya …
Karena baking pan tidak dipanaskan, maka memanggang roti jadi lamaaa sekali. Aku lupa berapa lama akhirnya saat aku intip dari jendela kaca tutup baking pan terlihat permukaan roti sudah mulai berubah kecoklatan … Roti Tawar Open Top pun aku keluarkan 🙂
Walaupun permukaan roti agak keras, tapi bagian dalamnya tetap lembut dan rasanyaaa … hmmmm gak kalah dengan Roti Tawar yang biasa lewat tiap pagi depan rumahku lho 🙂
Nah dengan segala kerusuhan yang terjadi saat memanggang roti ini, ternyata roti tetap bisa dinikmati … maka aku yakin kalau resep roti ini terbukti sedaap …. Silakan yang mau mencoba, please share hasilnya yaa … 🙂
Discover more from Cakefever.com
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
Ijin share????
Oh maksih mba infonya soalnya aku juga uda beli tapi takut ga awet kalo pake stabilizer itu nyoloknya ke 220 apa ke 110 mba?
Makasih ya mba infonya :))
Alhamdulillah, masih awet, Dee … aku masih pakai sampai sekarang … 🙂
Mba ferona mau tanya dong mba ferona masi pake mixer kitchen aid yg beli di amazon mba? Pengen tau aja mba pake stabilizer dia bisa awet ga? Penasaran aja mba
Terima kasih Koh … pengen pesen kuenya Koh Andre juga deh 🙂
welcome back