Sejarah Croissant, Pastry Renyah Favorit Banyak Orang

Bagi pecinta kue pastry pasti sudah akrab dengan kue berbentuk bulan sabit bernama Croissant. Seringkali orang mengira kue ini berasal dari Perancis. Croissant memang menjadi pastry populer di Prancis namun sebenarnya Croissant adalah kue yang berasal dari Austria. Oleh karena itu, agar kita tak salah menyebut asal usul Croissant, simak ulasan sejarah Croissant berikut ini.

Apa itu Croissant?

Croissant adalah kue legendaris berbentuk mirip bulan sabit dan berlapis-lapis. Kue unik ini sebenarnya berasal dari Wina, Austria dengan sebutan Kipferl namun di Perancis orang-orang menyebutnya sebagai Croissant. Di kota asalnya, kue ini tidak terbuat dari adonan pastry yang berlapis-lapis seperti croissant, melainkan terkenal sebagai roti yang mengenyangkan dan lezat sebab terbuat dari adonan tepung terigu, mentega, telur dan ragi seperti layaknya roti. 

Croissants | Foto : Skylar Kang – Pexels

Kue Croissant yang berbentuk bulan sabit ini memiliki tekstur yang renyah dan tampak kering pada bagian luarnya, namun berlapis tipis dan terasa lembut pada bagian dalam. Hal itu disebabkan oleh adonannya yang dibuat dengan cara digilas berulang kali dengan adonan tepung sehingga teksturnya memiliki banyak lapisan. Kue Croissant dapat dihidangkan dengan memberi beragam varian isi seperti coklat, buah-buahan, kacang-kacangan atau pun polosan hanya dipanggang saja. Cita rasa gurih membuat kue unik ini cocok dinikmati bersama secangkir kopi.

Sejarah Croissant

Croissant yang populer saat ini sebenarnya terinspirasi dari Kipferl, roti khas Austria berbentuk bulan sabit yang dibuat dari mentega dan diberi taburan gula halus serta kacang almond di atasnya. Menurut cerita yang  berkembang, Kipferl awalnya dibuat pada tahun 1683 sebagai perayaan atas kemenangan kekaisaran Austria terhadap pasukan Ottoman Turki yang sebelumnya menduduki Kota Wina, Austria. Disebutkan juga bahwa bentuk yang mirip bulan sabit tersebut terinspirasi dari lambang bulan sabit yang ada di bendera prajurit Ottoman. Namun, terdapat pula catatan sejarah yang menyebutkan bahwa Kipferl sudah ada bahkan ketika sebelum penyerangan Ottoman ke Austria.

Kipferl | Foto: istock/heikerau

Selain itu, juga terdapat catatan sejarah yang menyatakan keberadaan Kipferl di Perancis dimulai dengan seorang mantan tentara Austria bernama August Zang yang membuka toko roti Viennese Bakery (Boulangerie Viennoise) di Paris, Perancis pada tahun 1839. Zang berfokus pada pembuatan berbagai roti dan pastry khas Wina serta mengenalkan jenis pastry dengan adonan flaky atau beremah berbentuk bulan sabit sebagai Croissant (Bahasa Perancis) atau berarti Bulan Sabit. Cita rasanya yang lezat juga membuat banyak orang Perancis meniru kue ini.

Disebutkan juga bahwa Ratu Perancis, Marie Antoinette, yang membuat kue ini semakin populer di Perancis. Sebelum menjadi Ratu Perancis, kala itu Antoinette adalah seorang putri asal Austria yang dijodohkan dengan Putra Mahkota Perancis. Ia yang masih berusia 15 tahun pada saat itu seringkali merindukan kampung halamannya, sehingga selalu meminta dibuatkan roti Kipferl untuk mengobati rasa rindu dan sedihnya. Seiring berjalannya waktu, Kipferl dibuat dari adonan pastry renyah khas Perancis, bukan lagi adonan roti manis seperti sebelumnya.

Sejak saat itulah, Croissant mulai dikenal luas dan populer di Perancis bahkan menjadi hidangan wajib untuk sarapan. Kini, kue bulan sabit ini juga hadir dalam bentuk beku dan dijual di supermarket. Croissant beku diinisiasi oleh perusahaan Amerika bernama Sara Lee yang memperkenalkan Croissant beku untuk pertama kalinya pada 1981.

Fakta Tentang Croissant

Setelah kita mengenal sejarah Croissant, berikut ini beberapa fakta menarik terkait kue ini.

  • Kipferl adalah Nenek Moyang Croissant
    Kipferl adalah roti asli Austria yang dibuat dengan adonan lebih padat namun tetap lembut tidak seperti Croissant yang lebih crunchy. Bentuknya yang seperti bulan sabit membuat kue ini semakin diyakini sebagai nenek moyang dari Croissant.
  • Bukan Berasal Dari Perancis
    Resep kue Croissant bertekstur renyah ini awalnya dibuat di kota Wina, Austria pada abad ke-17. Setelah itu, mulai diperkenalkan di Perancis sekitar abad ke-18. Orang Perancis bahkan menyebut Croissant sebagai “Viennoiserie” atau  berarti barang-barang dari Wina, sehingga dapat diketahui jika kue ini awalnya bukan berasal dari Perancis melainkan Austria.
  • Jenis Pastry Bukan Roti
    Pastry adalah kue yang dibuat dari bahan dengan kandungan lemak tinggi sehingga teksturnya berlipat-lipat dan beremah. Pastry juga dibedakan ke dalam 3 macam, yaitu pastry cair (paste), puff pastry dan short pastry. Nah, Croissant yang kita kenal termasuk ke dalam puff pastry sebab dibuat melalui proses pelipatan dan pengerolan adonan berulang kali sehingga menciptakan adonan layering atau berlipat. Dan pembuatan croissant dengan menggunakan puff pastry ini diperkenalkan di Perancis.

Itulah sejarah Croissant beserta fakta menariknya. Croissant yang terinspirasi dari kue Kipferl asal Austria ini memang seringkali membuat banyak orang salah paham. Meski begitu, kue berbentuk bulan sabit yang sering kita jumpai di coffee shop ini menawarkan cita rasa yang lezat dengan tekstur renyah sehingga membuatnya istimewa ketika dijadikan teman minum kopi. 

Saran? Pertanyaan? or just say hi? Leave your comment yaah ^_^

Artikel Lainnya