Resep Kue Kastengels dengan Keju Edam Anti Gagal

Lebaran tahun ini alhamdulillah orderan kue melebihi kapasitas produksi kami. Sehingga dengan sangat menyesal kami menolak orderan pelanggan yang masuk setelah aku melihat kondisi dapur sudah tidak lagi memungkinkan – maklumlah jumlah oven, loyang dan sdm masih terbatas 😉

Akhirnya karena seminggu terakhir itu sibuk dengan orderan pelanggan, aku sama sekali gak kepikiran mau bikin kue-kue lebaran untuk keluarga sendiri. Sampai sahabatku datang membawa keju edam, terigu, gula halus, butter dlsb ke rumah. Katanya sih mau menginap untuk membantu menyelesaikan orderan sambil titip pesan sponsor minta diajarin bikin kue kering untuk mama-nya … Alamak!

Karena sudah membawa potongan lumayan besar keju apel atau keju edam itu. Mau tak mau disempat-sempatkan juga la yaw untuk membuat kue kering edisi pesan sponsor ini ya hahaha …

Keju edam ini tak bisa tidak harus dikaryakan menjadi kastengels! Kastengels gak pakai keju edam itu macam makan gulai enak tapi kurang garam 😀 Tapi mau coba resep kastengels yang mana ya lha wong aku sendiri juga selama ini belum pernah bikin kastengels kok…

Seperti biasa kalau bingung soal resep, tanya saja sama mbah Gugel! Dan tentu saja aku menemukan banyak resep kastengels. Setelah membaca dan menghayati masing-masing resep, pilihanku jatuh ke resep kawan lamaku Astri Nugraha yang sekarang sukses dengan cateringnya di Ostraliyah  –Astriii makasiiyyy yaa resepnyaaa —

Resep aslinya aku copy paste di bawah ini dari blognya Astri Nugraha. Hanya saja pada saat pembuatan, ada beberapa modifikasi yang dilakukan karena kekurangan bahan hehehe …

Baca Juga:  Resep Corn Flakes Cookies Yang Renyah dan Crispy

Resep Kue Kastengels dengan Keju Edam

Resep Kaastengels dengan Keju Edam

Bahan Kastengels yang dibutuhkan

350 gram mentega tawar (unsalted butter) >> Karena kehabisan mentega tawar, jadinya aku pakai mentega asin (salted butter)
4 kuning telur
300 gram keju edam, parut >> kalau gak punya keju edam, bisa pakai keju parmesan atau pake keju cheddar juga gak apa-apa. Hanya penggemar keju sejati yang bisa membedakannya…

Ayak jadi satu:
450 gram tepung terigu >> pakailah terigu protein rendah yang khusus untuk kue kering ya
20 gram tepung maizena
10 gram susu bubuk >> aku pakai susu bubuk full cream
2 sdt kaldu ayam bubuk >> karena sudah pakai mentega asin, kaldu ini aku kurangi jadi 1 sdt saja supaya gak keasinan dan pake kaldu sapi karena adanya yang sapi

Bahan Olesan Kastengels:
1 kuning telur, kocok lepas campur dengan 1 sdm susu cair
100 gram keju cheddar, parut untuk nanti ditaburkan

Cara membuat kastengels:

Kocok mentega dengan mikser sampai mengembang, lalu masukkan kuning telur satu per satu sambil si mikser tetap mengocok. Kuning telur dimasukkan satu per satu agar mudah dan cepat menyatu dengan menteganya. Jadi jangan biasakan menumpahkan semua telur sekaligus ke dalam kocokan mentega.

Baca Juga:  Resep Coconut Cookies Gluten Free Buat Kamu yang Diet Gluten

Kocok mentega dan kuning telur ini sampai mengembang dan warnanya mulai memucat. Inga-inga bahwa kocokan mentega yang terlalu lama akan membuat kue kering menjadi meleber. Jadi untuk para newbie, trik amannya adalah dengan membekukan si mentega (simpan saja dalam kulkas, jangan didalam freezernya ya) dan memotong-motong kecil-kecil saat dimasukkan ke mangkuk mikser. Dengan kondisi mentega yang dingin, maka bisa mengurangi nervous para newbie ketika harus mengocok mentega sampai memucat. Kondisi mentega yang dingin bisa meminimalisir resiko keluarnya minyak dari kocokan mentega yang overmix.

Sambil menunggu mikser mengocok, ayaklah campuran terigu, susu bubuk dan kaldu bubuknya supaya halus dan tercampur rata.

Setelah kocokan mentega memucat, matikan mikser. Masukkan campuran terigu yang sudah diayak ke dalam mentega secara bertahap sambil diaduk dengan sendok kayu atau spatula yang kokoh karena adonannya agak ulet (tidak lunak). Setelah campuran terigu tercampur rata, masukkan keju edamnya lalu diaduk rata juga. Hindari sebisa mungkin mengaduk-aduk langsung dengan tangan ya. Kalau pun mau pakai tangan, pakailah sarung tangan plastik 😉

kue kastengels
Kaastengels baru matang di atas loyang

Ohiya, jangan lupa panaskan oven di suhu 170 C. Walau di resep tertulis suhu oven seperti ini, tetap saja kita semua harus mengenali ovennya. Sebagai contoh, aku menggunakan dua tipe oven saat memanggang kue ini dan masing-masing suhunya berbeda.

Baca Juga:  Resep Brownies Chewy Cookies

Oven free standingku merek Tecnogas, suhunya aku set di 160 C dan ia memiliki kemampuan mengecilkan api otomatis ketika suhu mencapai target. Sedangkan oven gas besarku yang manual, suhunya harus diatur di 150 C. Suhu di dalam ruang oven besar manual ini seringkali menjadi semakin panas karena memang tidak ada sensor otomatisnya. Untuk menjaga keakuratan suhu, aku memasukkan lagi termometer oven di dalam oven gas besarku karena termometer oven yang tertancap di pintunya seringkali lebih dingin daripada suhu sebenarnya di dalam ruang pembakaran. Kalau sudah begini, maka api gas pun harus dikecilkan supaya tidak terlalu panas.

resep kue kastengels
Adonan kastengels yang sudah digilas dan dipotong

Nah adonan Kastengels sudah siap untuk dicetak. Bisa pakai cetakan kastengel, atau cara cepat dan gampang yang aku lakukan adalah menggilas adonan lalu memotong-motong dengan penggulung bolu gulungku. Seperti pada foto di atas. Cara ini lebih cepat daripada aku cetak satu-satu pakai cetakan kastengels.

Setelah disusun diloyang, diolesi dengan campuran susu dan telur pakai kuas. Atau pakai kuning telur saja juga gak apa-apa. Taburi keju, lalu panggang sampai matang tergantung oven masing-masing. Kalau aku sekitar 20-30 menit. Kalau belum tahu karakter ovennya, mesti dijagain depan oven yaaa 🙂

50 Comments

  • Hiiii mbk salam kenal.
    Mau tanyak nih.. Aq bikin kastengel kenapa saat panas renyah trus kalo uda dngin jd bantat dech… ?
    Ada solusi kah mbk.?? Aq ud coba 2x tp hasilnya tetp kayak gtu.?? Pada saat panas ato hangat renyah bisa prulll prull gtu.. Tp klo uda dngin jadi kayak bantat gt.
    Please solusinya mbk ?

    • Fitri pakai resep ini kah? Maksudnya bukan bantat tapi jadi gak crispy gitu ya? Kastengels itu memang rada lembab klo sudah dingin. Tapi gak bantat sih Fit. Sensasi crispy dipertahankan oleh si keju yang dipanggang jadi kering.

      • Iya mbk pake resep itu..
        Rasanya udah enak tapi kalo dingin kayak uda ga kreess gtu..
        Apa cetakan nya terlalu tebal ya mbk.
        Apa emng kastengel teksturnya kyak gtu. Bingung saya mbk ????

      • Ini kayak belum matang sempurna bagian dalamnya, Fit … Kastengels tekstur dalamnya beremah, tidak padat seperti di fotomu Fit. Kocokan menteganya sudah mengembang dan pucat kan Fit?

      • Mentega warnanya uda pucat tpi kl yg dimaksud mengembang itu apa kyk bikin bolu gt yg sampai kyak berbusa mbak ??

      • Kalau kocok mentega gak bisa sampai berbusa, Fit. Itu biasanya kocok telur. Kocok mentega itu hanya sampai mengembang dan pucat serta terasa lebih ringan.

      • Menurt saya menteganya yd ringan mbk.
        Itu yg diresep aq kurangin separuh smua mbk. Tapi kuning telurnya aq pakek 2 mbk. Salah g ya mbk ?
        Maklum mbk saya pemula ?? harap sabar ya mbk. ??

      • Owalah Fit, pantessann hehehe kalau mengurangi ukuran resep jadi separuh, semuanya juga dikurangi yaa… Termasuk telurnya juga ^_^

      • Kalo terlalu bnyak tepung maizena efeknya apa ya mbk?? Kmrin maizena nya aq pake 75gr. Trus untuk kuning telurnya pake 2 uda bner ya mbk??

      • Maizenanya hanya 10 gram saja, kan Fitri mengurangi telur dari 4 jadi dua. Berarti semua bahan dikurangi setengahnya Fit. Kalau mengubah ukuran resep, hasilnya ya pastinya gak akan sama dengan kalau mengikuti persis resepnya, Fit.

        Fungsi Maizena untuk membuat kue kering renyah. Jadi kalau kebanyakan, pastinya tekstur kue-mu akan tidak seperti yang diharapkan Fit.

  • Assalaamua’laykum wa rahmatullahi wa barakatuh.
    Mba Fero, aku hari ini coba bikin resep kaastangelnya. Alhamdulillah berhasil akhirnya the first time successful baking session ever! Terharuuuu hehehe. Selama ini momok bgt pakai oven lungsuran yg ga ada indicator suhunya itu aku selalu gagal entah hangus atau kurang matang. Mau beli termometer oven suamiku blg ga ada di sini *hiks*…
    Sempat kepikiran beli oven baru dan meninggalkan masa lalu *lebay*..tapi sejak nemu blog Mba yg kece dan informatif ini, sy termotivasi utk bisa temenan dgn si oven merk Turki yg ada (Yucel).
    Nah sembari mencontek resep ini (ujicoba 1/4 resep dan aku skip kaldu karena ga ada stok) dan bermodalkan loyang, timbangan, whisk, ayakan pinjaman dr kakak ipar *nyengir*.
    Bismillah saya kerjakan dan alhamdulillah berhasil… ternyata di saya pakai api kira-kira itu waktunya cuma 15′. Malah setelah loyang kedua jadi terlalu coklat bawahnya…saya perpendek jadi 11′ masih coklat. Saya lupa harusnya pentokin ke api terkecil mungkin ya biar ga terlalu coklat bawahnya :p (foto aku attach).
    Tp tetep I’m super duper happy mba. Thanks for the recipe and mostly for your inspiring storis here…jd saya ga nyerah dengan si Yucel hehehe. InsyaAllah nanti mau coba resep lainnya dari sini.
    Sukses terus dan barakallah utk Mba Fero dan Goldoven-nya. Mudah2an pas mudik nanti kesampaian pesan kue di Mba yg pastinya yummy 🙂

    Warm Regards from the hot weather Kurdistan, Iraq
    Riska

    • Alhamdulillah, aku senang sekali membaca pengalamanmu, Riska. 🙂 Foto kastengelnya cantik, walau terlihat bagian bawahnya agak gelap. Selain kecilkan apinya, Riska juga bisa coba untuk melapis bagian bawah kastengels supaya tidak terlalu cepat terbakar atau gosong. Kalau sudah sering dipakai ovennya lama-lama juga akan hafal dengan sifat si oven. Kirim-kirim foto lagi ya kalau ada resep yang dicoba ^_^

      • Wah mba Fero makasih pujiannya. Pdhl itu beda banget penampakannya dengan versi kaastangel buatan mba hehehe.
        Aku mau tanya mba:
        1. Kalau menipiskan adonan kenapa suka nempel di rollingpin kayuku ya?..Aku jd waswas pas bagian ini akibatnya hasil gilingan adonan bolong-bolong. Any tips?
        2. Maksudnya bagian bawah kaastangel dilapisi bagaimana mba?
        3. Berapa ketebalan kaastangel/cookies pada umumnya?

        Sorry banyak nanya *nyengir*.
        Terima kasih sebelumnya utk jawabannya *peyuuk*

        Riska

      • Halo RIska,
        1. Saat digiling bisa dilapisi dengan baking paper, wax paper atau kertas roti supaya tidak menempel di rolling pin. Atau bisa didinginkan di kulkas dulu sebelum digiling.
        2. Itu kastengelmu gosong di bagian bawah sementara atasnya belum golden brown sempurna, karena panas dari api bagian bawah terlalu kuat. Apakah Riska menggunakan loyang yang lebarnya menutupi hampir semua permukaan kawat/wire wacknya si oven? Kalau iya, kemungkinan panas dari bawah tidak sempurna sampai atas. Kalau gak punya loyang yang agak kecilan, untuk menghindari bagian bawah kue gosong duluan, solusinya mengupayakan loyang memiliki alas yang tebal, supaya panas dari bawah tidak cepat membakar bagian bawah kue.
        3. Ketebalan cookies tergantung selera Riska. Yang penting diingat semakin tebal cookies maka waktu panggang akan sedikit lebih lama.

        Semoga membantu yaa… #peyukjugaa

      • Mba Fero thank you utk penjelasannya.
        No.1 dan 3: sipp noted, nanti aku coba insyaAllah.
        No. 2: nah itu yg bikin aku masygul krn ovenku ga ada wire rack Di dalamnya. Cuma ada loyang metal yg dipasang pada semacam dudukan di sisi kanan dan kiri oven. Si loyang ini sbg pengganti rack sepertinya Dan lebarnya memenuhi lebar bagian dlm oven. Pada saat saya baking saya menggunakan loyang aluminum yg lebih kecil Mba. Kalau seperti ini solusinya bagaimana ya? Apakah perlu menggunakan api atas 2-3′ setelah bagian bawah matang? (Api atas dan bawah harus bergantian). Mhn sarannya mba :).
        Swpas bo to (thanks to you, bahasa Kurdi hehe)

      • Hoo, berarti memang panas dari bawah tertutup oleh lempengan ya … Bisa dicoba untuk memanggang dengan api atas, cukup 5-10 menitan saja Ris. Atau ditongkrongin supaya gak kebablasan jadinya malah gosong 😀

  • hari ini baru buat kastengel dari resep cakefever,aku buat 1/2 resep dan rasanya enakkk,sekarang udah ngelirik pengen nyoba bikin cream cheese brownie ama oatmeal chocochip cookies…

  • Ngejuuu….bgt tampaknya yah mb, sluuurpppp….
    Btw salam kenal ya mb, saya Lia /Liyah pemilik dapurgue.blogspot.com tdnya mo komen di postingan macaroni schotel krn ada nama saya disebut *geer bgt dwehhh wkwkwk..* tp kyknya henpon saya elol gak nemu comment box disana 🙂
    Suka baca2 reseps mb’ disini. Sukses terus yaaa…. 🙂

    • Hai LIyaah… maap baru baca komentarmu … salam kenal juga buat Lia 🙂 Terima kasih juga untuk share resep macaroni schotelnya 😉

  • bu.. saya mw tanya. klo pakai oven listrik it tetep pakek suhu 160 drajat? klo pakek oven manual yg ditaruh di kompor, it apinya sedang atau gmna? ni untuk pembuatan kastengel

    • teori dasarnya untuk suhu oven harus mengikuti resep. Tapi prakteknya semua tergantung pada ovennya masing-masing. Karena itu berlaku aturan kenali oven masing-masing. Ada oven yang terlalu panas, ada oven yang lambat panas, ada oven yang suhunya lebih rendah daripada yang tertera di termometernya dlsb. Karena itu gak ada cara lain selain mencoba langsung di oven dan mengenali karakter oven yang kita miliki .. 🙂

  • emulsifier memang untuk memperbaiki tekstur kue, Mil … Untuk pori-pori, coba banting pelan loyangnya supaya udara bisa keluar dari adonan dan mengurangi lubang2 di cake ..

  • emulsifier memang untuk memperbaiki tekstur kue, Mil … Untuk pori-pori, coba banting pelan loyangnya supaya udara bisa keluar dari adonan dan mengurangi lubang2 di cake ..

  • iya mbak, biasa pake SP,TBM, atau ovalet, tp pori2x ttp besar dan agk kering, gk seperti cake2 yg biasa aku beli ditoko2 kue pori2x halus dan agak lembab. Smpe aku kira cakex dikukus, ternyata dipnggang.

    Emang beda yach mbak rasa dan tekstur kuenya klw gk pake emulsifier dan BP ? Atwpn cake yg lbh bnyk kuning telurnya ?

    Maaf nie mbak bnyak pertanyaannya.
    Newbie in the kitchen juga.

  • iya mbak, biasa pake SP,TBM, atau ovalet, tp pori2x ttp besar dan agk kering, gk seperti cake2 yg biasa aku beli ditoko2 kue pori2x halus dan agak lembab. Smpe aku kira cakex dikukus, ternyata dipnggang.

    Emang beda yach mbak rasa dan tekstur kuenya klw gk pake emulsifier dan BP ? Atwpn cake yg lbh bnyk kuning telurnya ?

    Maaf nie mbak bnyak pertanyaannya.
    Newbie in the kitchen juga.

  • klw untk buat cake, pake terigu apa baiknya ?

    O yach mbak, gmn yach tipsx agar cake itu lembut,tekstur atw pori2nya lebih kecil/halus dan agk lembab/gak kering gitu.
    Aku biasa buat cake, cakenya lembut sìh, tp teksturx gk halus,pori2 besar dan agak kering gitu, apalg klw cakex pake margarin cair.

    Makasih mbak yach pencerahannya.

  • klw untk buat cake, pake terigu apa baiknya ?

    O yach mbak, gmn yach tipsx agar cake itu lembut,tekstur atw pori2nya lebih kecil/halus dan agk lembab/gak kering gitu.
    Aku biasa buat cake, cakenya lembut sìh, tp teksturx gk halus,pori2 besar dan agak kering gitu, apalg klw cakex pake margarin cair.

    Makasih mbak yach pencerahannya.

  • ada kunci biru dari bogasari. Perhatikan saja di bungkusnya, kalau itu untuk pembuatan kue kering sudah pasti bisa dipakai. Asalkan jangan pakai yang protein tinggi, itu utk roti

  • ada kunci biru dari bogasari. Perhatikan saja di bungkusnya, kalau itu untuk pembuatan kue kering sudah pasti bisa dipakai. Asalkan jangan pakai yang protein tinggi, itu utk roti

Saran? Pertanyaan? or just say hi? Leave your comment yaah ^_^

Artikel Lainnya