8 Macam Butter Untuk Berbagai Masakan

atau sering kita menyebutnya adalah salah satu jenis olahan susu yang punya keunikan rasa. umumnya kita ketahui untuk membuat kue hanya tawar (unsalted butter) dan mentega asin (salted butter) saja. Padahal sebenarnya ada jenis butter lainnya lagi yang dibedakan berdasarkan berbagai kriteria, yaitu jenis susu yang digunakan hingga proses pembuatannya.

Jadi, untuk lebih jelas memahami tentang apa itu butter, macam-macam butter serta fungsinya, mari kita ikuti penjelasan di bawah ini.

Gambaran Umum Butter

Sebelum membahas macam-macam butter, perlu kita ketahui gambaran umum tentang butter itu sendiri. Kata butter atau dalam bahasa Indonesia berarti mentega ini diambil dari bahasa Portugis, “manteiga”. Butter atau mentega, sebagian besar berasal dari produk hewani dimana ia memiliki karakteristik akan tetap padat saat didinginkan tetapi akan meleleh pada suhu ruangan. Butter atau mentega bisa kita gunakan sebagai pelengkap untuk makan roti, sebagai tambahan unsur lemak pada olahan roti dan masakan, hingga menjadi pengganti minyak untuk menggoreng atau menumis masakan.

Macam-Macam Butter

Butter dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu komposisi lemak, cita rasa, sumber susu dan proses pembuatannya. Dua jenis butter bisa jadi berada di kriteria yang sama bila ditinjau dari asal usulnya. Jadi misalnya salted dan unsalted butter, bisa jadi mereka adalah termasuk golongan uncultured butter, bukan cultured butter. Kira-kira seperti itu penjelasannya agar tidak membingungkan yaa ..

1. Unsalted Butter
Unsalted butter terbuat dari susu atau krim dengan kandungan 80% lemak susu. Mentega jenis ini bisa kita gunakan ketika ingin membuat olahan makanan yang tidak terlalu asin namun tetap mendapatkan kandungan lemak dari mentega, contohnya adalah untuk membuat makanan pendamping ASI bayi dan balita. Selain itu Unsalted Butter juga cocok digunakan untuk olesan memanggang kue atau saus berbahan dasar mentega. Untuk resep-resep kue yang membutuhkan kontrol garam yang tepat, biasanya juga akan meminta kita menggunakan unsalted butter, agar rasa asin tidak ditambahi oleh butternya. Tapi walau tidak terlalu signifikan untuk lidahku yang terbiasa dengan rasa asin tingkat tinggi, aku biasanya memang tidak terlalu nurut dengan permintaan resep untuk unsalted butter. Biasanya sih karena memang unsalted butter jarang aku stok karena waktu simpannya yang lebih pendek daripada salted butter.

Baca Juga:  Beda Fungsi Kuning dan Putih Telur Dalam Adonan Kue

2. Salted Butter
Sesuai namanya Salted Butter merupakan jenis butter yang memiliki cita rasa asin dan gurih yang pas karena adanya campuran garam di dalamnya. Komposisi salted butter sama dengan unsalted butter. Salted butter dan unsalted butter ada dua tipe di Indonesia, yaitu butter kaleng dan butter kulkas alias butter dalam bentuk bar atau stick yang dibungkus kertas aluminium. Bedanya butter kaleng tidak perlu disimpan dalam kulkas, butter bar wajib simpan dalam kulkas.

3. Cultured Butter
Mungkin sedikit terdengar asing di telinga, tapi jenis butter ini terkenal dengan rasanya yang khas dan sedikit tajam. Cultured butter dibuat dengan menambahkan sejenis bakteri fermentasi ke dalam cream dari susu yang telah dipasteurisasi (bakteri seperti yang ada pada yogurt) sebelum diproses pengadukannya untuk menjadi mentega. European Style butter sering digolongkan sebagai Cultured butter. Jenis mentega ini memiliki rasa khas produk dengan sentuhan fermentasi, oleh sebab itu cita rasa masakan yang menggunakan mentega ini akan khas pula.

Baca Juga:  Kenali Perbedaan Dasar Sponge Cake dan Butter Cake

4. Uncultured Butter
Uncultured Butter merupakan mentega yang terbuat dari krim segar yang sudah melewati proses pasteurisasi yang bertujuan membunuh kuman penyakit dalam susu. Uncultured Butter terkenal dengan teksturnya yang halus, cita rasa yang cenderung netral dengan sentuhan sedikit manis. Butter salted dan unsalted yang kita bahas di atas, termasuk dalam kategori uncultured butter ditinjau dari metode pembuatannya yang tidak menggunakan fermentasi bakteri.

5. Whipped Butter
Jenis mentega ini sedikit berbeda dengan mentega yang sudah dibahas di atas, karena mengandung gas nitrogen akibat proses pembuatannya yang dikocok ringan dalam suhu rendah. Proses pembuatan itulah yang menyebabkan Whipped Butter memiliki kepadatan lebih ringan daripada mentega lainnya. Jenis mentega ini lebih sering digunakan sebagai bahan olesan roti daripada sebagai bahan dasar pembuatan kue. Kabar baiknya, Whipped Butter juga memiliki kandungan kalori yang rendah lho! Jadi cocok dikonsumsi buat kalian yang sedang dalam program diet.

6. Clarified Butter
Clarified butter adalah butter yang dipanaskan dengan suhu rendah sehingga kandungan air dalam butter mengalami evaporasi dan akhirnya yang tersisa adalah lemak mentega padat. Ghee adalah salah satu contoh Clarified Butter versi India yang cukup populer. Clarified butter atau ghee ini memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada mentega lainnya sehingga cocok digunakan untuk menggoreng dan menumis. Selain itu, jenis butter ini lebih tahan lama disimpan karena memiliki sedikit kandungan air. Produk Ghee ini pun ada yang certified organic sehingga bisa digolongkan ke organic butter seperti yang dijelaskan di bawah ini.

7. Organic Butter
Organic Butter adalah mentega yang dibuat dari susu yang berasal dari sapi yang dipelihara secara organik. Sapi penghasil susu untuk pembuatan mentega ini, dipelihara tanpa penggunaan antibiotik, tanpa hormon pertumbuhan serta pakannya juga menggunakan rumput organik tanpa pestisida. Oleh sebab itulah, tidak heran jika susu yang dihasilkan dari sapi jenis ini juga bersifat organik. Ini mentega pilihan untuk mereka yang memilih makanan serba organik.

Baca Juga:  Apa Itu Moist Cake? Ini Arti dan Rahasia Membuat Moist Cake

8. Light Butter

Selain whipped butter, mentega berkalori rendah lainnya yang bisa kita konsumsi sehari-hari adalah Light Butter. Kandungan kalori pada mentega jenis ini sebesar 50% lebih sedikit daripada mentega lainnya karena pengaruh dari kandungan air dalam butter sebesar 25%. Light Butter sangat cocok digunakan sebagai bahan olesan roti, waffle dan muffin. Tapi sayangnya jenis mentega ini tidak cocok digunakan sebagai bahan untuk menggoreng ataupun menumis karena bersifat cepat meleleh dan menguap.

Demikian ulasan singkat tentang aneka butter yang ada di pasaran, dan pada dasarnya untuk kita yang sedang belajar baking, maka hanya ada dua tipe butter yang kerap kita gunakan yaitu:
1. Unsalted butter dan salted butter.
2. Butter kaleng dan butter bar (butter yang mesti dalam disimpan kulkas).

Semoga bermanfaat.

Saran? Pertanyaan? or just say hi? Leave your comment yaah ^_^

Artikel Lainnya