Cara Tepat Memilih Timbangan Kue

Seperti yang tertulis dalam artikel “Pentingnya memiliki Timbangan Kue” maka sudah jelas adalah benda wajib di dapur. Walau banyak resep yang hanya menggunakan gelas pengukur, namun biasanya aku akan menimbang ulang dan mengubah ukuran dalam resep menjadi gram.

Dengan mengubah ukuran resep dalam gelas/cup menjadi gram, maka akan memudahkan juga bila harus mengubah dari satu resep menjadi 1/2 resep atau malah 1/4 resep. Dan juga kalau ada asisten yang akan membuat kue, hasilnya akan lebih presisi daripada pakai gelas pengukur.

ada dua jenis, analog dan digital. Timbangan analog seperti gambar di bawah ini biasanya adalah timbangan yang memiliki jarum penunjuk untuk menunjuk berat bahan yang ditimbang, sementara timbangan digital sudah menunjukkan berat benda yang ditimbang dalam bentuk angka-angka digital seperti di kalkulator.

Kalau memungkinkan sebaiknya kita memiliki timbangan digital. Selain lebih akurat karena bisa mengukur sampai satu gram, timbangan digital juga tidak terlalu parah deviasi atau penyimpangan ukurannya dibandingkan dengan timbangan analog. Deviasi timbangan ini bisa berakibat hasil kue kita tidak seperti yang kita harapkan.

Baca Juga:  Tips Membuat Bika Ambon Bersarang dan Anti Bantet

Maksudnya begini, aku dulu pernah pakai timbangan analog merek tak terkenal. Nah kalau timbangan ini dipakai untuk menimbang bahan kue, angka akhirnya sering meleset. Aku timbang 100 gram, ternyata jarumnya itu sudah menyimpang 25 gram, jadi timbangan bahannya sebenarnya 125 gram.

Ilustrasi : Timbangan Kue non digital. Foto:freeimages.com
Ilustrasi : Timbangan Kue non digital. Foto:freeimages.com

Nah sebaiknya timbangan seperti ini dihindari, daripada bikin pusing kita-kita sang newbie in the kitchen niiy. Karena baking agak berbeda dengan cooking, dimana ukuran bahan sebenarnya harus presisi supaya baik rasa dan tekstur tidak berubah dari resep aslinya.

Selama ini aku sudah memiliki dan merusak 3 timbangan digital sampai akhirnya aku memiliki Timbangan Bermerek Tanita.

Yang aku suka dari timbangan Tanita ini adalah saat timbangan di”tare” menjadi nol kembali, angka digital penunjuk berat tidak akan berubah atau tiba-tiba mati. Aku pernah memiliki timbangan yang mereknya tidak perlu aku sebutkan dimana penunjuk angka timbangan digital tersebut cepat sekali menghilang angka digitalnya bila tidak ada aktivitas penambahan berat. Dan ini pastinya membuat kesal setengah mati apalagi bila dalam wadah kita sudah memasukkan aneka bahan.

Baca Juga:  Perbedaan Tepung Roti dan Tepung Panir

Untuk tipe Timbangan Tanita 160 ini menggunakan batere AA saja jadi sangat mudah mengganti batere saat sudah habis dayanya. Kapasitasnya hanya sampai 2 Kg. Jadi jangan dipaksa untuk menimbang bahan lainnya melebihi kapasitasnya ya.

Timbangan ini aku foto masih belepotan tepung dan segala remah yang tertumpah saat melakukan proses penimbangan. Setelah digunakan, timbangan bisa segera dilap dan disimpan dengan posisi rata dan tidak ditimpa dengan benda apapun untuk menjaga kualitas teranya.

Dari pengalamanku ini lebih baik investasi dengan membayar sedikit lebih mahal untuk timbangan berkualitas tinggi seperti merek Tanita ini daripada membeli timbangan digital yang berharga setengahnya. Karena entah mungkin aku terlalu heboh menggunakannya, toh akhirnya aku menghabiskan uang untuk membeli 3 timbangan digital sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli timbangan digital yang agak mahal seperti Tanita ini. Tahu begitu kan mendingan aku beli dari awal yaa??

Saran? Pertanyaan? or just say hi? Leave your comment yaah ^_^

Artikel Lainnya